Experience

Rabu, 21 Desember 2016

Pengertian Hutan | Hutan adalah

by Unknown  |  in Article Kehutanan at  10.58

Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Hutan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, dan pelestari tanah serta merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. 

Dalam bahasa-bahasa di Indonesia, pengertian hutan juga merujuk kepada aneka hal yang bersifat liar (wild), tumbuh sendiri atau tidak dipelihara (natural), atau untuk menekankan sifat-sifat liar dari sesuatu. Nama-nama hewan yang diimbuhi dengan kata ‘hutan’ menunjukkan pengertian tersebut, misalnya anjing hutanayam hutanbabi hutankambing hutan, dll.


Menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, pengertian hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. 
Definisi hutan yang disebutkan di atas, terdapat unsur-unsur yang meliputi: 
  1. Suatu kesatuan ekosistem 
  2. Berupa hamparan lahan 
  3. Berisi sumberdaya alam hayati beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. 
  4. Mampu memberi manfaat secara lestari 
Keempat ciri pokok dimiliki suatu wilayah yang dinamakan hutan, merupakan rangkaian kesatuan komponen yang utuh dan saling ketergantungan terhadap fungsi ekosistem di bumi. Eksistensi hutan sebagai subekosistem global menenpatikan posisi penting sebagai paru-paru dunia (Zain 1996).
Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomassa yang terdapat di dalam hutan berbentuk kayu, dahan, daun, akar, dan sampah hutan (serasah), hewan, dan jasad renik. Biomassa ini merupakan hasil fotosintesis berupa selullosa, lignin, gula bersama dengan lemak, pati, protein, damar, fenol, dan berbagai unsur lain yg dibutuhkan tumbuhan melalui perakaran. Biomassa inilah yang merupakan kebutuhan makhluk di atas bumi melalui mata rantai antara binatang dan manusia dalam proses kebutuhan CO2 yang diikat dan O2 yang dilepas. 
Secara sederhana, hutan ahli kehutanan mengartikan hutan sebagai suatu komunitas biologi yang didominasi oleh pohon-pohonan tanaman keras. Sedangkan menurut UU No. 5 tahun1967, hutan diartikan sebagai lapangan pertumbuhan pohon-pohon yang secara menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. 
Hutan diartikan sebagai suatu asosiasi sehingga antara jenis pohon yang satu dan jenis pohon lain yang terdapat di dalamnya akan saling tergantung. Jenis-jenis tanaman yang tidak menyukai sinar matahari penuh tentu memerlukan perlindungan dari tanaman yang lebih tinggi dan suka akan sinar matahari penuh. 
Tanaman yang suka sinar matahari penuh akan memperoleh keuntungan dari tanaman yang hidup di bawahnya karena mampu menjaga kelembaban dan suhu yang diperlukan oleh tanaman tinggi tersebut. Cahaya matahari yang sampai di lantai hutan tropika secara menyeluruh adalah sebesar 1,0%-1,7% yang dihitung berdasarkan waktu (jam). Pada pukul 12.00 (siang), saat matahari datang tegak lurus sebesar 100%, maka sinar akan sampai di lantai hutan sebesar 0%-1%. Pada pukul 15.00 saat sinar matahari condong 450, maka sebesar 67% sinar akan sampai di lantai hutan adalah 0%-0,5 %. Pada pukul 16.00 sinar matahari condong 300, kekuatan sebesar 44% sinar matahari yang akan sampai di lantai hutan adalah sebesar 0%-0,2% Selain terjadi ketergantungan, di dalam hutan akan terjadi pula persaingan antar anggota-anggota yang hidup saling berdekatan, misalnya persaingan di dalam penyerapan unsur hara, air, sinar matahari ataupun tempat tumbuh. Persaingan ini tidak hanya terjadi pada tumbuhan saja, tetapi juga pada binatang. 
Hutan merupakan suatu ekosistem natural yang telah mencapai keseimbangan klimaks dan merupakan komunitas tumbuhan yang paling besar yang mampu pulih kembali dari perubahan-perubahan yang dideritanya sejauh tidak melampaui batas-batas yang dapat ditoleransi.
Bagian Bagian Hutan
Untuk dapat mempelajari hutan kita perlu mengetahui apa sih yang ada di dalam hutan itu sendiri. Agar lebih mudah mempelajari, seandainya kita membuat sebuah irisan membujur dari atas sampai bawah penampang hutan maka akan kita dapatkan 3 bagian dari hutan. 
Bagian tersebut adalah
  1. Bagian atas dimulai ujung atas pohon sampai permukaan tanah, 
  2. Bagian kedua yaitu bagian permukaan tanah 
  3. Bagian terakhir adalah bagian under ground atau di dalam tanah.
Hutan dapat di bagi menjadi :

  1. Menurut Asal
  2. Menurut cara permudaan
  3. Menurut sususan jenis
  4. Menurut umur
  5. Berdasarkan letak geografis
  6. Berdasarkan sifat-sifat musim
  7. Berdasarkan ketinggian tempat
  8. Berdasarkan keadaan tanah
  9. Berdasarkan jenis pohon yang dominan
  10. Berdasarkan sifat pembuatan
  11. berdasarkan Fungsi dan tujuan pengelolaan

Hutan juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
  1. Berdasarkan Biogeografi
  2. Berdasarkan Iklim
  3. Berdasarkan Sifat Tanah
  4. Berdasarkan Pemanfaatan Lahan

Selasa, 20 Desember 2016

Ribut dengan Istri

by Unknown  |  in Cerita Lucu at  15.49

Sudah dua hari Edwin marahan sama istrinya. Kalau sudah marahan begini, biasanya mereka tidak saling tegur, apalagi saling bicara. Memasuki hari kelima marahan, Edwin tetap enggan bicara, apalagi istrinya tetap ogah ngomong.

Tapi celakanya besok pagi Edwin ada janji penting. Artinya, besok dia harus bangun pagi. Padahal Edwin paling sulit bangun pagi. Karena mereka masih marahan, sedangkan besok harus bangun pagi, maka dia cari akal bagaimana caranya supaya istrinya mau membangunkannya, tapi tanpa harus berbicara dengan istrinya.

Edwin mengambil secarik kertas dan ditulisnya pesan untuk istrinya, "Besok pagi saya ada rapat, tolong bangunin jam 6!". Diletakkannya kertas itu di atas meja rias istrinya, kemudian dia langsung tidur. Ketika keesokan paginya ia bangun, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Alangkah murkanya Edwin, karena ia tidak dibangunkan istrinya.

Masih dalam keadaan kecewa dan emosi, ia menghampiri meja rias istrinya. Di situ ia menemukan secarik kertas yang sudah ditulis istrinya, "Bangun ... bangun, sudah jam 6 pagi!!"

Karet Karetan

by Unknown  |  in Cerita Lucu at  15.41

Di ruang operasi rumah sakit, seorang dokter bedah melihat Mukidi yang akan dioperasi kelihatan gelisah. Untuk menenangkannya, Mukidi diajak bercanda.
Dokter: “Bapak tau cara membuat sarung tangan karet yang sedang saya pakai ini?”
Mukidi: “Tidak dok.” (Sambil memberi isyarat dengan tangannya).
Dokter: “Begini Pak. Karet mentah direbus sampai meleleh lalu pegawai pabrik rame2 mencelupkan tangan ke dalam cairan karet itu. Setelah itu tangan segera diangkat untuk diangin-anginkan. Tak lama kemudian jadilah sarung tangan seperti ini.”
Mukidi: (Tersenyum mendengar penjelasan sang dokter).
(Beberapa saat kemudian ).
Mukidi: (Tertawa terpingkal-pingkal).
Dokter: (Heran) “Mengapa Anda tertawa seperti itu?”
Mukidi: “Dengar cerita dokter tadi, saya lalu membayangkan bagaimana cara membuat kondom.”
Dokter: (Bengong).

Selasa, 26 Januari 2016

Fenomena Kelangkaan Populasi Murai Batu

by Unknown  |  in Fauna at  13.51


Tingkat kelangkaan Murai Batu di Indonesia sudah memasuki keadaan kritis, kepunahan menjadi gambaran ke depan jika keadaan ini tidak segera ditanggulangi. Kawasan daerah penyebaran populasi burung Murai Batu seperti : Kalimantan, Sumatera, Lampung, Jawa, Bangka Belitung sudah menunjukkan pengurangan populasi yang sangat signifikan. Bahkan untuk di pulau bangka sendiri jenis murai batu hampir sudah tidak tampak lagi di alam liar, jikapun ada itu di daerah pedalaman yang terpencil jauh dari jangkauan manusia.


Kelangkaan yang terjadi menjadikan kenaikan harga burung Murai Batu tidak tanggung-tanggung melonjak naik. Beberapa penjual Murai Batu banyak yang menerima Murai Batu hasil tangkapan liar hutan dengan harga sampai jutaan, walaupun kondisi burung masih belum stabil. Itu dikarenakan apabila nanti Murai Batu tangkapan liar tersebut sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan dan suara kicauan sudah terlatih maka harganya bisa mencapai puluhan jutaan rupiah. Untuk memastikan hal itu anda dapat mengamati di beberapa toko online yang menjual Murai Batu seperti toko bagus, berniaga dan lainnya, pasti Murai Batu yang dijual harganya rata-rata kisaran di atas satu juta. Banyak faktor memang yang penyebab kelangkaan Murai Batu tersebut :

  • Perburuan Liar

    Keeksotisan karisma yang dimiliki Murai Batu menjadi alasan tingginya perburuan terhadap burung jenis ini di alam liar, perburuan dilakukan tidak hanya terhadap Murai Batu dewasa tetapi anakan murai batu yang masih dalam sangkar juga menjadi sasaran. Jumlah Murai Batu di alam liar yang sedikit membuat perkembangbiakan burung jenis ini menjadi sangat lambat.


  • Perdagangan Ilegal

    (http://aceh.tribunnews.com/2013/02/03/600-murai-gagal-diselundupkan) merupakan bukti yang real perdagangan ilegal di Indonesia masih tinggi, meskipun Murai Batu termasuk ke dalam satwa yang dilindungi undang-undang namun ketidakpedulian banyak pihak menyebabkan perdagangan Ilegal terhadap burung Murai Batu kerap kali terjadi.

  • Rusaknya Ekosistem Hutan

    Penebangan liar, pembakaran Hutan, serta pengalihfungsian hutan menjadi pemukiman penduduk menjadikan ekosistem tempat tinggal bagi Murai batu dan hewan lainnya menjadi terancam. Tidak tersedianya tempat yang aman mengakibatkan daerah populasi Murai Batu sulit diketahui keberadaannya.

  • Kurangnya pelestarian

    Segala macam faktor penyebab kelangkaan Murai Batu faktanya tidak diiringi dengan keseimbangan langkah untuk menanggulanginya. Penangkaran-penangkaran Murai Batu untuk setiap Provinsi di Indonesia rasanya bisa dihitung jari, tidaklah heran apabila kelangkaanpun menyerang jenis Murai Batu.

Kelangkaan yang terjadi merupakan keadaan yang tidak baik apabila tidak segera diambil langkah-langkah konkret untuk mengatasinya. Salah satu langkah konkret yang dapat kita lakukan adalah dengan terus menjaga kelestarian Murai Batu di alam liar agar tetap berkembang biak dengan baik. Adanya peraturan pemerintah terhadap satwa liar yang dilindungi termasuk Murai Batu sudah sepatutnya kita dukung dengan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang membawa Murai Batu ke dalam kelangkaan. Semoga ke depan Murai Batu bisa terus lestari dan tetap terjaga untuk meramaikan jenis burung kicauan di Indonesia.

Oleh : Roma Doni

Selasa, 08 Desember 2015

Orang Hutan Nan Malang

by Unknown  |  in Fauna at  23.55

Percayakah kamu kalau orangutan bisa punah ? saya pribadi percaya orangutan di Indonesia akan punah, jika tidak ada usaha untuk melestarikannya. Mengapa seperti itu??mari kita bahas lebih lanjut ^^
Pertama-tama ada hal yang ingin saya sampaikan sebelum kita membahas tentang Orangutan lebih lanjut.
Kenapa Saya Ingin Memberitahu Hal Ini Kepada Kalian??
Orangutan Terancam Punah – Mungkin banyak orang yang berpendapat seperti ini “Ah buat apa mengetahui hal seperti itu,sepertinya tidak terlalu penting. Toh,kita cuma mengetahui tanpa bisa berbuat apa-apa“. Nah sekarang saya tidak berbicara dengan orang seperti ini. Tandanya dia tidak mempunyai kesadaran akan alam. Kenapa penting hal ini penting bagi kita semua?? Populasi Orangutan di Indonesia terancam punah,jika tidak ada solusi untuk melestarikannya. Penyebabnya terutama akibat perburuan liar secara besar-besaran dan pembukan lahan di hutan tempat habitat Orangutan tinggal. Sehingga membuat Orangutan setiap tahunnya mengalami penurunan. Saya ingin berbagi akan hal ini,agar kita semua mempunyai kesadaran yang tinggi untuk berusaha menjaga alam ini dengan baik. Bukan hanya untuk Orangutan,tapi untuk segala hal. Ingat suatu hal,bahwa setiap tindakan/perbuatan yang kita lakukan terutama untuk alam,pasti mempunyai dampak. Mungkin saja dampak negatif atau positif. Ketika hal yang kita lakukan berdampak negatif,maka kita harus mencari solusi untuk menutupi/meminilisir dampak tersebut.
Berapa Jumlah Populasi Orangutan Sekarang???
Populasi orangutan di sumatra hanya sekitar 6.500 ekor dan dikalimantan hanya sekitar 20.000 ekor.jumlah ini turun 50% dibanding dengan dekade sebelumnya. Orang utan diperkirakan akan punah sekitar dua dekade yang akan datang. Prediksi ini didasarkan pada laporan lembaga UN(2007) yang menyebut pada tahun 2022 habitat (tempat hidup) orangutan mengalami kerusakan sekitar 98%. Populasi orang hutan kalimantan(pongo pygmaeus) pada tahun 2008 jelas lebih besar,yakni sekitar 54.000 tetapi populasi ini juga mengalami penurunan yang  cepat sehingga diklasifikasikan sebagai species terancam punah atau endengered speciesDengan kehilangan 1% saja dari orang utan betina setiap tahun karna perburuan atau sebab-sebab kematian tidak wajar akan tetap menempatkan populasi ini bergerak kearah kepunahan secara permanen.
Apa Penyebabnya??
Beberapa penyebab orangutan mengalami krisis kepunahan antara lain:

1)   Pembantaian dan pembunuhan orang utan.
2)   Perburuan, penangkapan dan perdagangan Orangutan untuk hewan  
peliharaan.
3)   kerusakan hutan Indonesia 28 juta hektar,seluas negara Filipina.
4)   Penambahan hutan yang tak terkendali untuk perkebunan sawit dituding    
sebagai penyebab nomor satu deforestasi
5)   Orang hutan dianggap hama sawit
Apa Yang Bisa Kita Lakukan??
Banyak upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan memperbaiki krisis kepunahan orang hutan di indonesia,antara lain:
1) Mendukung konservasi Orangutan Melalui progam WWF-INDONESIA ( THE    WORLD WIDE FUND FOR NATURE INDONESIA). Situsnya bisa kalian klik >>Disini
2)   Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran   
3)   bagi Orangutan
4)   Pembangunan yang berkawasan lingkungan
5)   Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi
6)   Melakukan usaha pelestarian hutan
7)   Melakukan usaha pelestarian hewan


Get this widget!
Proudly Powered by Blogger.